Antara Aku dan Hujan


Hampir setiap hari, di tengah perjalanan menuju DS (http://www.darushshalihat.org/) seperti biasa, aku ditemani oleh sang hujan. Cuaca pada saat itu memang sering sekali turun hujan, tapi wajar saja karena bulan ini memasuki musim hujan. Suatu hari, hujan yang sangat deras membuat jalanan tergenang air beberapa senti, sesaat surut, berhenti., namun rintik hujan kembali lagi. Sesaat ku menengadahkan kedua tangan. Menampung cucuran air dalam kedua telapakku dan mengusapnya ke wajahku. Dan kalau pun yang kedua itu tak kulakukan saat hujan turun, minimal aku selalu memperhatikan rintiknya dari kejauhan. Melihat butir-butir air jatuh diatas dedaunan lalu turun perlahan. Bau tanah basah oleh air hujan memberikan ketenangan yang dalam. Hujan selalu menjadi pengiring untuk mengenang kisah yang telah lalu. Hujan adalah salah satu perantara pertemuan langit dan bumi. Selain petir, pelangi, dan bintang jatuh.
Semakin beranjaknya usia, aku mulai mengenal kata pelangi. Pelangi yang turun setelah hujan. Yang kata orang sangat indah dan ada 7 warna berpadu di dalamnya. Beberapa kali kulihat pelangi yang melengkung indah saat hujan turun dengan semburat warnanya yang jelas.
Namun, sering juga setelah hujan turun sang pelangi tak muncul seperti yang kuharapkan. Dari situ, aku mengerti akan satu hal, yakni harapan bahwa akan ada cahaya indah setelah hujan. Layaknya setiap masalah yang muncul akan diiringi dengan jalan keluar sesudahnya.

Dan dalam fase hidup yang sekarang, di mana aku bukan anak kecil yang bermain hujan lagi atau pun sosok gadis yang ingin melihat pelangi setelah hujan turun, bagiku hujan selalu menjadi pucuk-pucuk rinduku di setiap akhir tahun. Waktu hujan adalah salah satu mustajabnya doa, sehingga mahsyur bagi kaum muslimin doa yang dilantunkan ketika hujan turun:

Dari ‘Aisyah, sesungguhnya Rasulullah jika melihat hujan turun, beliau berdoa:
 اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا (Allaahumma shoyyiban naafi’aa)
 “Ya Allah, jadikanlah ini hujan yang bermanfaat.”

“Dan Kami turunkan dari langit air yang bersih lagi suci yang dengannya Kami akan menghidupkan negeri (tanah) yang mati dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk kami, binatang-binatang ternak, dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia agar mereka mengambil pelajaran (daripadanya), akan tetapi kebanyakan manusia enggan kecuali mengingkarinya.” (QS. al-Furqan : 48-50).

Bagaimana dengan kalian?
Apakah kalian juga merindukan datangnya hujan?
Semoga rindu itu berbuah pada dua hal, yakni SYUKUR atas semua nikmat yang telah Allah berikan dan PENGHARAPAN atas doa-doa yang kita panjatkan agar diijabah-Nya....
Aamiin Ya Rabb...
n_n



0 komentar: