Di 19 Julimu, adikku :)

Di 19 Julimu ini, maaf aku belum menjadi kakak yang terbaik untukmu, belum memberikan sesuatu yang berharga untukmu.. adikku

Maaf, tak ada pita atau bungkusan besar untukmu. Tak ada api lilin, juga manis dan lezatnya kue tart dariku. Tak perlu khawatir, bahkan, di hari yang bukan ulang tahunmu saja, doaku mengalir deras untukmu, di dalam sujudku pada Sang Pencipta Hati.

Dua puluh tahun bukanlah masa yang singkat, adikku. Pastilah kau melewatinya dengan penuh perjuangan. Ah, aku yakin kau adalah wanita yang tangguh. Tak perlu waktu yang lama untuk mengenalmu, karena sejak takdir mempertemukan kita satu tahun silam aku selalu iri kepadamu. Ya, dengan semangat belajarmu yang luar biasa, senyum ceria yang bahkan tak pernah kau lewatkan setiap kali kita bertemu, serta tawa riang yang kau hadirkan setiap sapaan manis seorang muslim yang bertemu muslim yang lain. Aku iri padamu, kau bahkan lebih baik daripada kakakmu ini. Maaf, belum bisa menjadi contoh yang baik untukmu, adikku.

Maafkan, atas semua kesalahan-kesalahan kakak kepadamu, janji-janji yang tak sempat terealisasi, mata yang kadang tak melihat, telinga yang kadang tak mendengar, dan hati yang kadang bisa tak merasa..

Adikku yang shalihah, betapa ku merasa bangga berkesempatan untuk mengenalmu dan menjadikanmu bagian dari keluargaku.
Pesanku dari seorang kakak, sebuah keniscayaan kita bertambah tua, namun sebuah pilihan untuk bertambah dewasa. Untuk itu betapa ingin aku ingin mengajakmu menginsafi diri. Mahabaik Allah yang telah limpahkan segala macam hal bahkan tanpa kita mesti minta. Nikmat iman yang membuat kita tertunduk pada keagunganNya, nikmat Islam yang membawa ketenangan, nikmat memiliki kesehatan, keindahan paras, bisa bersekolah, hingga nikmat memiliki keluarga.

Ah, kakak yakin kelak kau akan jadi Guru yang baik untuk ummat. Guru yang menginspirasi banyak orang. Kau tau? Satu kali aku mengamatimu. Seperti waktu kau mengisi acara di panti, seketika aku merasa kau sangat mahir dalam berkomunikasi. Semua orang tertegun mendengarkanmu, bercerita membagi ilmu agama. Ah, lagi-lagi. Betapa ku ingin belajar banyak darimu adikku. Aku yakin saat itu, yang sedikit darimu akan bermanfaat untuk banyak orang. Dan ketika itu, amalmu akan terus mengalir deras. Allahumma Aamiin.. ^^

Terakhir 'sedikit' pesan untukmu dariku adikku, teruslah menuntut ilmu. Investasi paling besar kita sebagai seorang muslim adalah ilmu pengetahuan. Wajib hukumnya kita menuntut ilmu.
Maka, berapapun biaya, seberapa jauhpun jarak, ilmu itu tiada pernah terukur dengan uang dan jarak.
Carilah ilmu, belajarlah sepanjang nyawa masih dikandung badan.
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
Ialah hidup, yang mengijinkanmu untuk berlaku sedemikian, baik dan buruk. Ialah hidup, hadiah terindah dari Allah yang menciptakanmu, agar dengan episode itu engkau mampu belajar dan mengambil pelajaran.Dan ialah hidup, yang membuatmu segan, senantiasa bersabar dan bersyukur.
Dan karena hidup itu, SABAR DAN SYUKUR.

Adikku, Ima, selamat hari lahir. Semoga keberkahan tercurah padamu. Semoga kedewasaan dan kemandirian mewujud dalam dirimu.

1 komentar: