PESANTREN #RISET 4

Lanjut lagi. Mayoritas orang mengatakan bahwa pesantren adalah tempat mendisiplinkan diri. Kali ini saya tidak akan mengelak. Memang benar, pesantren adalah tempat yang sangat tepat dan cocok bagi orang-orang yang ingin menjauhkan dirinya dari kemalasan. Kemalasan apa saja? Banyak. Tidak hanya dalam hal malas beribadah saja. Namun dalam hal lainnya pun juga. Ngakunya punya agama tapi kok malas beribadah ya? Ngakunya agamanya Islam tapi kok ga pernah sholat ya? Bukannya sholat tiang agama? Memang kadar kemalasan yang sering terjadi dan ini pun juga yang saya alami, bangun di awal waktu. Tak jarang menemukan seseorang yang mengeluhkan kemalasan yang ada di dirinya karena membuatnya lupa akan kewajiban terhadap Tuhan-Nya. Sholat Subuh. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemalasan tingkat akut dialami pada saat bangun pagi. Ya walaupun tidak semua orang demikian. Namun hampir dipastikan pada umumnya waktu yang rentan dalam kemalasan adalah pada saat-saat itu. Saat dimana godaan begitu mengoyak, ditambah cuaca dingin yang menarik selimut agar badan tetap dalam kehangatan. Mata hanya ingin terpejam, rasanya sangat berat untuk beranjak dari kasur dan bantal yang empuk itu. Oh godaan, kau begitu melenakan. Hmm, pengalaman berikut memang nyata. Tak hanya dirasakan oleh satu atau dua orang. Saya rasa semua juga merasakan. Namun hanya beberapa orang saja yang memutuskan untuk melawan godaan tersebut. Hal ini biasanya menyebabkan lalainya kewajiban Sholat Subuh. Sudah melaksanakan kewajiban Sholat Subuh kok, tapi pada saat matahari sudah terbit. Itu Sholat Subuh apa Sholat Dhuha ya? Hmm. Fenomena-fenomena seperti inilah yang membuat pesantren sangat diminati bagi kalangan masyarakat yang ingin pendisiplinkan diri dalam hal keagamaan. Tidak hanya itu, pesantren juga mengajarkan tentang bagaimana pentingnya toleransi antar umat muslim, karena kami hidup dalam satu atap maka intensitas bertemu satu sama lain adalah suatu hal yang pasti. Maka tak jarang kami melakukan segala sesuatu secara bersama-sama, saling membantu bila ada yang kesusahan, dan berbagi apa saja bila ada yang membutuhkan.

--to be continue


0 komentar: